Matta

BENARKAH sekarang eranya band-band 'kampung' merambah kota? Kampung penampilan, kampung kualitas musikal dan kampung tampilan fisiknya. Meski rasanya terlalu "menghakimi" tapi trend itu seperti ditahbiskan di ranah musik Indonesia saat ini. Padahal, urusan kampung atau tidak hanya urusan selera saja.

Lalu apakah ketika kemudian band dari Bandung bernama MATTA yang kebetulan musiknya sederhana dan tidak neko-neko, malah cenderung gampang, lalu disebut lagu dan band kampung juga? Entahlah, karena toh semuanya punya hak untuk berkarya dan menghasilkan lagu yang menurut mereka sudah bagus.

Padahal MATTA bukan kumpulan orang kampung loh, mereka adalah enam musisi yang suka mengeksplorasi musik yang mereka mainkan. Kalau lagu-lagunya di album perdana mereka cenderung 'meleyot' ke warna melayu, rasanya itu kompromi terhadap pasar industri yang mereka masuki. Meski dari latar belakang pendirinya, Sunu [vokal] adalah penyuka pop dan rock alternative, sementara Uwok [drum] justru drumer yang kesengsem dengan musik metal.

Personil lain yang bergaung kemudian seperti Dicky [gitar], Setia [bas], Igoy [gitar] dan Yudi [kibord] pun punya pilihan musikal yang berbeda dari funk, RNB sampai grunge. Ketika kemudian mereka melahirkan MATTA, yang muncul justru pop unik yang simpel dan mungkin bakal mendapat 'cercaan' mula-mula.

Pilihan musikal itu bukan tanpa alasan. "Kami memang ingin lagu kita bisa didengar orang sebanyak mungkin, bukan hanya untuk mereka yang mengerti musik," ujar Sunu. Dalam bahasa Sunu, apa yang mereka lakukan ini bagian dari eksplorasi. Apa yang mereka ungkapkan ini terasa sekali di single pertama berjudul 'Ketahuan'.

Mendengar single pertama ini, kita memang dibawa dalam suasana konyol dengan lagu pop, tapi diberi sisipan dangdut, meski tak dominan. "Dari nada awalnya saja, kita sudah terasa sentuhannya kok," ujar Sunu sambil tertawa. Video klipnya juga mulai rame diputar di televisi dengan model Julie Estelle yang digambarkan menjadi pacar dari semua personil band ini. MATTA juga tiba-tiba mengagetkan ketika membawa arus rock n' roll yang kental di lagu 'Playboy'. Cukup menggoda untuk band baru yang jenis musikalnya tidak beda dengan band-band lain.

MATTA memang sedang menapak di kancah musik Indonesia. Kalau eksplorasi mereka belum maksimal, rasanya mash wajar-wajar saja. Kecuali kalau sudah masuk deretan band lawas, tapi begitu-begitu saja, sama artinya dengan jalan di tempat. MATTA harusnya nggak begitu doong?

No comments:

Post a Comment